Definisi,
Tujuan dan Metode Ramalan Penjualan
A. Definisi
Ramalan Penjualan
Ramalan penjualan adalah suatu aktivitas yang makin penting dan merupakan
suatu faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan perusahaan (business
planning). Ramalan penjualan bukan
hanya merupakan sebuah perkiraan tentang penjualan (sates estimate) tetapi
merupakan tindakan penyesuaian kesempatan yakni pemintaan aktual dan potensial
dengan usaha-usaha pemasaran yang diperlukan, agar tujuan dapat diperoleh suatu
manfaat dari padanya.
Dalam dunia usaha sangat penting diperlukan hal-hal
yang terjadi dimasa depan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Render dan
Heizer (2007) mendefinisikan peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi
peristiwa-peristiwa masa depan.
Hal ini serupa dengan pendapat Subagyo (2000)
Forecasting adalah memperkirakan sesuatu yang akan terjadi. Menurut Handoko
(1999) Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang
melalui pengujian keadaan di masa lalu. Menurut Gaspersz (2005) Aktivitas
peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan
dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas
yang tepat.
Menurut Taylor (2004) Peramalan yaitu sebuah prediksi
mengenai apa yang akan terjadi di masa depan. Sebuah perusahaan yang
menghasilkan barang hasil produksi memerlukan bahan baku, seperti halnya PT.
Kusumahadi Santosa memerlukan bahan baku dalam proses produksi. Dalam memenuhi
kebutuhan bahan baku diperlukan peramalan. Dari pengertian para ahli diatas,
maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Peramalan adalah seni dan ilmu
memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan dengan melakukan studi terhadap data
historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola yang
sistematis.
Menurut Winardi (1991,220) definisi ramalan penjualan adalah
Suatu Perkiraan tentang penjualan selama sebuah periode masa yang akan datang,
yang ditetapkan perkiraan mana dikaitkan dengan sebuah rencana pemasaran yang
disusulkan, dan yang berisikan sejumlah kekuatan-¬kekuatan yang tidak dikuasai
serta kekuatan-kekuatan kompetitif.
Untuk menyusun ramalan penjualan, tentu ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan. Ada metode yang sulit dan ada pula metode yang tidak begitu sulit. Setiap perusahaan dapat memanfaatkan beberapa metode yang sesuai dengan keinginannya.
Adapun cara-cara menyusun ramalan penjualan yang dikemukakan oleh Winardi (1991; 222) adalah sebagai berikut:
Untuk menyusun ramalan penjualan, tentu ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan. Ada metode yang sulit dan ada pula metode yang tidak begitu sulit. Setiap perusahaan dapat memanfaatkan beberapa metode yang sesuai dengan keinginannya.
Adapun cara-cara menyusun ramalan penjualan yang dikemukakan oleh Winardi (1991; 222) adalah sebagai berikut:
- Survei Tentang Keinginan Pembeli ( Survei of Buyer Intention ).
- Pengumpulan Pendapat Para Karyawan Bidang penjualan ( Pool 0f Sales Force Opinion )
- Pandangan Para ahli ( Expert opinion )
- Metode Pengetesan Pesan ( Market Test Method)
- Proteksi Penjualan Masa Lampau ( Proyeksi of Past Sales)
- Ramalan tentang Industri dan Prosentase Pangsa Pasar (Industry Forecast and share of the market percentage)
- Analisa Tentang Produk Yang Sedang Digunakan ( Product In Use Analysis)
- Analisa Seri Waktu ( Time Series analysis)
- Analisa Permintaan secara Statistik ( Statistical Demand Analysis)
- Peramalan Secara Eksponensial ( Exponential Smoothening )
- Analisa Korelasi ( Correlation. analysis )
- Konstruksi Model Econometric ( Econometric Model Building )
B. Tujuan, Fungsi
dan Kegunaan Ramalan Penjualan
Tujuan daripada
diadakannya peramalan adalah untuk memperoleh informasi mengenai perubahan
dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi terhadap implementasi kebijakan
serta konsekuensinya, berikut adalah langkah-langkah dengan adanya peramalan
yaitu :
1. Untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam persoalan menyusun suatu anggaran-anggaran.
2. Untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan suatu produk yang akan dijual.
3. Untuk membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan terhadap reproduksi barang dan jasa.
4. Untuk melakukan pengawasan untuk pembelanjaan perusahaan.
5. Untuk menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang efektif dan efisien.
Sedangkan menurut pandangan Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 )antara lain adalah:
1. Untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam persoalan menyusun suatu anggaran-anggaran.
2. Untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan suatu produk yang akan dijual.
3. Untuk membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan terhadap reproduksi barang dan jasa.
4. Untuk melakukan pengawasan untuk pembelanjaan perusahaan.
5. Untuk menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang efektif dan efisien.
Sedangkan menurut pandangan Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 )antara lain adalah:
1.
Untuk mengkaji
kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu serta melihat sejauh
mana pengaruh dimasa datang.
2.
Peramalan
diperlukan karena adanya time Lag atau Delay antara saat suatu kebijakan
perusahaan ditetapkan dengan saat impementasi.
3.
Peramalan
merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan sehinggadapat
meningkatkan efektifitas suatu rencana bisnis.
Adapun
fungsi lain yang bisa mengarah pada peramalan yaitu :
1.
Untuk atau
mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu, serta
melihat sejauh mana pengaruhnya dimasa datang.
2.
Peramalan
diperlukan karena adanya time_lag antara saat suatu kebijakan peruasahaan di
tetapkan dengan saat implementasi.
3.
Dengan adanya
peramalan, maka dapat dipersiapkan program dan tindakan perusahaan untuk
mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko kegagalan bisa
diminimalkan.
Kegunaan peramalan dalam ekonomi menurut pandangan
Tim pengembangan laboratorium manajemen menengah, 2006 , Manajemen operasional
edisi 2006, Fakultas ekonomi Gunadarma, Jakarta bahwa peramalan digunakan dalam
decision making karena hasil forecasting merupakan informasi yang mendasari
dalam tingkatan manajemen perusahaan.
Tentang kegunaan peramalan dalam ekonomi dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
Tentang kegunaan peramalan dalam ekonomi dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1.
Mengkaji
kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu, serta melihat
sejauh mana pengaruhnya dimasa datang.
2.
Dengan adanya
peramalan maka dapat dipersiapkan program dan tindakan perusahaan untuk
mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko kegagalan bisa
diminimalkan.
3.
Peramalan
merupakan dasar penyusunan rencana bisnis perusahaan, sehingga dapat
meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
4. Peramalan juga digunakan dalam pembuatan keputusan, karena hasil peramalan merupakan informasi yang mendasari keputusan para manajer perusahaan dalam berbagai tingkatan manajemen perusahaan.
4. Peramalan juga digunakan dalam pembuatan keputusan, karena hasil peramalan merupakan informasi yang mendasari keputusan para manajer perusahaan dalam berbagai tingkatan manajemen perusahaan.
C.
Jenis Peramalan Penjualan
Menurut Render dan Heizer (2004) pada jenis peramalan
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe. Dilihat dari perencanaan operasi di masa
depan, maka peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu:
a.
Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan
memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk
membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.
b.
Peramalan teknologi (technological forecast) mempehatikan tingkat kemajuan
tehnologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan
pabrik dan peralatan baru.
c.
Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk
atau layanan suatu perusahaan.
Peramalan
biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya.
Menurut Taylor (2004) dalam hubungannya dengan horizon waktu peramalan terbagi
atas beberapa kategori, yaitu:
a.
Ramalan jangka pendek (short-range forecast) mencakup masa depan yang dekat
(immediate future) dan memperhatikan kegiatan harian suatu perusahaan bisnis,
seperti permintaan harian atau kebutuhan sumber daya harian.
b.
Ramalan jangka menengah (medium-range forecast) mencakup jangka waktu satu atau
dua bulan sampai satu tahun. Ramalan jangka waktu ini umumnya lebih berkaitan
dengan rencana produksi tahunan dan akan mencerminkan hal-hal seperti puncak
dan lembah dalam suatu permintaan dan kebutuhan untuk menjamin adanya tambahan
untuk sumber daya untuk tahun berikutnya.
c.
Ramalan jangka panjang (long-range forecast) mencakup periode yang lebih lama
dari satu atau dua tahun. Ramalan ini berkaitan dengan usaha manajemen untuk
merencanakan produk baru untuk pasar yang berubah, membangun fasilitas baru,
atau menjamin adanya pembiayaan jangka panjang.
D.
Langkah-langkah Ramalan Penjualan
Peramalan
yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau
prosedur penyusunan yang baik. Menurut Gaspersz (2005) terdapat 9 langkah yang
harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi dari sistem
peramalan, yaitu:
a. Menentukan tujuan dari peramalan
b. Memilih item independent demand
yang akan diramalkan
c. Menentukan horison waktu dari
peramalan (jangka pendek, menengah, atau panjang)
d. Memilih model-model peramalan
e. Memperoleh data yang dibutuhkan
untuk melakukan peramalan
f. Validasi model peramalan
g. Membuat peramalan
h. Implementasi hasil-hasil
peramalan
i.
Memantau
keandalan hasil peramalan
E. Metode
Ramalan Penjualan
Menurut Render dan Heizer (2004)
dalam melakukan peramalan diperlukan perhitungan yang akurat sehingga
diperlukan peramalan yang tepat. Pada dasarnya terdapat dua
pendekatan umum untuk mengatasi semua model keputusan untuk meramal:
a. Peramalan Kualitatif
Yaitu peramalan yang menggabungkan
faktor-faktor seperti intuisi pengambilan keputusan, emosi, pengalaman pribadi,
dan system nilai.
Dalam peramalan kualitatif terdapat
empat teknik peramalan yang berbeda,
b. Keputusan dari pendapat juri
eksekutif, dalam metode ini pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar
tingkat tinggi, sering dikombinasikan dengan model statistik, dikumpulkan untuk
mendapatkan prediksi permintaan kelompok.
c. Metode Delphi, merupakan teknik
peramalan yang menggunakan proses kelompok dimana para pakar melakukan
peramalan.
1) Gabungan dari tenaga penjualan,
metode ini mengoptimasi jumlah penjualan diwilayahnya, peramalan ini kemudian
dikaji untuk memastikan apakah peramalan cukup realistis lalu dikombinasikan
pada tingkat wilayah dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara
keseluruhan.
2) Survei pasar konsumen, metode
peramalan yang meminta input dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka di
masa depan.
d. Peramalan Kuantitatif
Yaitu peramalan yang menggunakan
satu atau lebih model matematis dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat
untuk meramalkan permintaan. Ada lima metode peramalan kuantitatif, yaitu
metode pendekatan naif, metode rata-rata bergerak, metode penghalusan
eksponential, penghalusan tren, dan regresi linear.
Pada dasarnya metode peramalan
kuantitatif ini dibedakan menjadi dua:
1) Metode peramalan berdasarkan seri
waktu (time series) Model ini melihat pada apa yang terjadi selama periode
waktu menggunakan seri data masa lalu untuk membuat ramalan.
2) Metode kausal (causal metods)
atau metode korelasi Metode kausal, bergabung menjadi variable atau
hubungan yang bisa mempengaruhi jumlah yang sedang diramal.
Metode peramalan time series terdiri
dari:
1) Pendekatan naif
Pendekatan ini adalah teknik
peramalan yang mengasumsikan permintaan di periode mendatang sama dengan
permintaan terkini. Metode ini merupakan model peramalan objektif yang paling
efektif dan efisien dari segi biaya, pendekatan ini memberikan titik awal untuk
perbandingan dengan model lain yang lebih canggih.
2) Rata-rata bergerak(moving
average)
Bermanfaat jika mengasumsikan bahwa
permintaan pasar tetap stabil sepanjang waktu. Metode rata-rata bergerak dibagi
menjadi dua metode yaitu:
a) Rata-rata bergerak sederhana
(single moving average)
Metode ini digunakan untuk melakukan
peramalan hal-hal yang bersifat random, artinya tidak ada gejala trend naik
maupun turun, musiman dan sebagainya, melainkan sulit diketahui polanya.
Metode ini mempunyai dua sifat
khusus yaitu untuk membuat peramalan memerlukan data histories selama jangka
waktu tertentu, semakin panjang waktu moving average akan menghasilkan moving
average yang semakin halus. Secara matematis moving average: dimana n
adalah jumlah dalam rata-rata bergerak, misalnya tiga, lempat, atau lima bulan
secara berurutan. Kelemahan metode moving average antara lain perlu data
histories, semua data diberi weigh sama, tidak bisa mengikuti perubahan yang
terjadi.
b) Rata-rata bergerak tertimbang
(weight moving average)
Apabila ada tren atau pola
terdeteksi, bobot dapat digunakan untuk menempatkan penekanan yang lebih pada
nilai terkini. Praktik ini membuat teknik peramalan lebih tanggap terhadap
perubahan karena periode yang lebih dekat mendapatkan bobot yang lebih berat. Rata-rata
bergerak dengan pembobotan dapat digambarkan secara matematis sebagai:
Pemilihan bobot merupakan hal yang
tidak pasti karena tidak ada rumus untuk menetapkan mereka. Oleh karena itu,
pemutusan bobot yang mana yang digunakan, membutuhkan pengalaman.
c) Penghalusan eksponential
(exponential smoothing) Penghalusan eksponential adalah teknik peramalan
rata-rata bergerak dengan pembobotan dimana data diberi bobot oleh sebuah
fungsi eksponential. Penghalusan eksponential merupakan metode peramalan
rata-rata bergerak dengan pembobotan yang canggih, namun masih mudah
digunakan.
Metode ini menggunakan sangat
sedikit pencatatan data masa lalu Rumus penghalusan eksponential dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
Pendekatan penghalusan eksponential
mudah digunakan, dan telah berhasil diterapkan pada hampir setiap jenis bisnis.
Walaupun demikian, nilai yang tepat untuk konstanta penghalus, dapat membuat
diferensiasi antara peramalan yang akurat dan yang tidak akurat. Nilai
yang tinggi dipilih saat rata-rata cenderung berubah. Nilai yang rendah
digunakan saat rata-rata cenderung stabil. Tujuan pemilihan suatu nilai untuk
konstanta penghalus adalah untuk mendapatkan peramalan yang paling akurat.
d) Proyeksi tren (trend projection)
Adalah metode peramalan time-series
yang menyesuaikan sebuah garis tren pada sekumpulan data masa lalu dan kemudian
diproyeksikan dalam garis untuk meramalkan masa depan untuk peramalan jangka
pendek atau jangka panjang. Kalau hal yang diteliti menunjukkan gejala kenaikan
maka tren yang kita miliki menunjukkan rata-rata pertumbuhan, sering disebut
trend positif, tetapi hal yang kita teliti menunjukkan gejala yang semakin
berkurang maka tren yang kita miliki menunjukkan rata-rata penurunan atau
disebut juga tren negatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar